Panen Raya di Balik Jeruji: Lapas Batam Buktikan Warga Binaan Bisa Mandiri dan Produktif

Batam24.com l BATAM – 2 Juni 2025. Bukan hanya tempat menjalani hukuman, Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Batam kini menjelma menjadi ladang harapan. Senin pagi yang cerah itu, bukan hanya sinar matahari yang menerangi lahan pertanian seluas hampir setengah hektare di dalam komplek Lapas, tetapi juga semangat para Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) yang tengah memanen hasil kerja keras mereka: kangkung, bayam, cabai, hingga terong segar siap panen.
Panen raya kali ini bukan sekadar kegiatan seremonial. Lebih dari 130 kilogram sayuran berhasil dipetik dalam satu kali panen, membuktikan bahwa program pembinaan kemandirian berbasis pertanian di Lapas Batam bukan sekadar wacana. Dipimpin langsung oleh Kepala Seksi Kegiatan Kerja, Heri Aguswanto, A.Md.IP., S.AP., panen ini menjadi bukti nyata bahwa WBP bisa berdaya dan berkarya, bahkan dari balik jeruji.
> “Ini bukan hanya soal hasil panen, tapi tentang harapan. Kami ingin mereka pulang ke masyarakat nanti dengan bekal nyata—keterampilan, pengetahuan, dan semangat untuk memulai hidup baru,” ungkap Heri Aguswanto di sela kegiatan panen.
Lebih dari itu, kegiatan ini juga mendukung program nasional dalam bidang ketahanan pangan, sejalan dengan Program Asta Cita Presiden RI dan 13 Program Akselerasi Pemasyarakatan yang dicanangkan oleh Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan, Drs. Agus Andrianto, S.H., M.H.
Lapas Kelas IIA Batam terus menegaskan komitmennya: membina bukan menghukum, memberdayakan bukan membiarkan. Hasil panen digunakan untuk konsumsi dapur internal Lapas, sekaligus menjadi sarana praktik lanjutan bagi warga binaan. Langkah ini juga membantu menekan biaya operasional serta memperkuat kemandirian lembaga dalam hal penyediaan pangan.
> “Kami ingin menghapus stigma. Bahwa di dalam Lapas, orang-orang tidak hanya menyesali masa lalu, tapi juga menanam harapan untuk masa depan,” tambah Heri.
Kegiatan ini juga menjadi wujud nyata dari semangat "Pemasyarakatan yang Bermanfaat untuk Masyarakat"—konsep yang kini digaungkan Kementerian Hukum dan HAM RI sebagai arah baru dalam menjalankan fungsi Lapas yang humanis dan produktif.
Sebagai langkah lanjutan, pihak Lapas akan melaporkan pelaksanaan panen raya ini ke Kantor Wilayah Ditjen Pemasyarakatan Kepulauan Riau. Harapannya, keberhasilan ini bisa menjadi contoh inspiratif bagi lembaga pemasyarakatan lain di seluruh Indonesia. (Rara)