Batam Siaga Penuh Menghadapi Ancaman Cuaca Ekstrem 5 Desember 2025
BMKG Batam mengeluarkan peringatan dini darurat mengenai ancaman Badai Tropis Kuat yang diperkirakan mendekati perairan Kepulauan Riau, termasuk Batam, pada 5 Desember 2025. Badai ini membawa dampak hujan intensif dan gelombang tinggi hingga 6 meter di laut lepas dan 4 meter di perairan lokal. Pemerintah Kota Batam telah menetapkan status siaga penuh, menghentikan seluruh aktivitas pelayaran, dan mengimbau evakuasi di area rawan banjir dan longsor.
Batam24.com 5 Desember 2025 — Pagi ini, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Kelas I Hang Nadim Batam mengeluarkan peringatan dini yang sangat mendesak terkait ancaman cuaca ekstrem, yang secara resmi diidentifikasi sebagai Badai Tropis "X". Fenomena ini diperkirakan akan mencapai titik terdekat dengan perairan Kepulauan Riau, khususnya Batam, pada Jumat siang hingga Sabtu dini hari. Peringatan ini memicu status siaga penuh di seluruh lini pemerintah daerah, mulai dari BPBD, TNI-Polri, hingga Kantor Syahbandar dan Otoritas Pelabuhan (KSOP).
Dampak Potensial Badai Tropis "X"
Kepala BMKG Hang Nadim Batam, Bapak Dr. Budi Santoso, dalam konferensi pers darurat yang diadakan pada pukul 08.00 WIB, menyatakan bahwa Badai Tropis "X" saat ini bergerak dengan kecepatan angin mencapai $70$ hingga $85$ kilometer per jam di pusatnya. Meskipun Batam tidak akan dilalui langsung oleh mata badai, dampak tidak langsung yang ditimbulkan sangat signifikan dan berpotensi merusak.
"Kami memprediksi peningkatan curah hujan yang sangat intensif, jauh di atas rata-rata bulanan. Angin kencang dengan kecepatan rata-rata $40$-$50$ km/jam juga akan terjadi di daratan Batam, yang bisa memicu tumbangnya pohon dan kerusakan pada fasilitas ringan," jelas Dr. Budi.
Dampak yang paling mengkhawatirkan adalah kondisi di perairan. BMKG memperkirakan terjadi peningkatan tinggi gelombang secara drastis, mencapai $4,0$ hingga $6,0$ meter di wilayah perairan Laut Natuna Utara dan Laut Cina Selatan yang berbatasan dengan Kepri. Sementara itu, perairan lokal Batam dan sekitarnya (Bintan, Karimun) diperkirakan akan mengalami gelombang setinggi $2,5$ hingga $4,0$ meter. Kondisi ini secara otomatis melumpuhkan seluruh aktivitas pelayaran kapal penumpang dan barang.
Antisipasi dan Langkah Darurat Pemerintah Kota
Pemerintah Kota (Pemko) Batam, melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), telah mengaktifkan Posko Siaga Bencana 24 Jam. Wali Kota Batam, Bapak Muhammad Rudi, mengeluarkan instruksi tegas kepada seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) untuk melakukan tindakan mitigasi segera.
-
Evakuasi dan Perlindungan Warga: BPBD telah memetakan area rawan banjir dan longsor, terutama di wilayah seperti Sei Beduk, Batu Ampar, dan beberapa daerah di Nongsa. Penduduk di daerah dataran rendah dan dekat lereng bukit diimbau untuk segera mengevakuasi diri ke posko atau tempat yang lebih aman.
-
Transportasi Laut Dihentikan: KSOP Batam telah mengeluarkan surat edaran resmi yang melarang seluruh pelayaran domestik dan internasional dari dan menuju Batam sejak pukul 10.00 WIB, 5 Desember 2025, hingga pemberitahuan lebih lanjut. Hanya kapal-kapal besar dengan spesifikasi tertentu yang diizinkan berlayar dengan risiko yang ditanggung penuh oleh operator.
-
Infrastruktur: Dinas Pekerjaan Umum (PU) telah menerjunkan tim untuk membersihkan saluran air dan drainase yang tersumbat guna meminimalisir risiko banjir. PLN Batam juga menyiapkan tim khusus untuk mengatasi gangguan listrik yang mungkin disebabkan oleh angin kencang.
Imbauan Kepada Masyarakat
Masyarakat diimbau untuk tidak panik, namun tetap waspada dan mengikuti informasi resmi dari BMKG dan pemerintah. Beberapa tips keamanan yang diserukan:
-
Jauhi daerah pesisir pantai dan hindari aktivitas di laut.
-
Amankan barang-barang berharga di tempat yang tinggi dan siapkan perlengkapan darurat (makanan, air, obat-obatan).
-
Cabut sambungan listrik dari peralatan yang tidak digunakan untuk menghindari korsleting akibat genangan air.
-
Hindari berlindung di bawah pohon atau papan reklame besar saat terjadi angin kencang.
Badai Tropis "X" diprediksi akan bergerak menjauh dari Kepri pada Sabtu malam, 6 Desember 2025. Namun, dampak berupa sisa gelombang tinggi dan hujan ringan masih akan dirasakan hingga Minggu pagi. Keselamatan dan koordinasi antarinstansi menjadi kunci utama Batam dalam menghadapi ujian cuaca ekstrem kali ini.
(Dykha)





