Bang Wan Safri Makan Bersama Anak Yatim Yayasan Natuna Pulau Tujuh

Bang Wan Safri Makan Bersama Anak Yatim Yayasan Natuna Pulau Tujuh
Bang Wan Safri Makan Bersama Anak Yatim Yayasan Natuna Pulau Tujuh




iklan honda desktp

iklan honda desktp

Batam24.com | Sedanau, Natuna – Di tengah teriknya matahari siang di Sedanau, kehangatan tak hanya datang dari cuaca, tetapi juga dari hati-hati yang dipenuhi kasih dan kepedulian.

Pada Minggu (1/6/2025) ba’da Dzuhur, halaman Masjid Azzikra menjadi saksi kegiatan penuh makna. Sebanyak 40 anak yatim dari tiga wilayah—Ranai, Seluan, dan Sedanau—duduk rapi. Sebagian tampak malu-malu, sementara yang lain tersenyum penuh harap.

Kegiatan santunan ini digelar oleh Bang Wan Safri (BWS), pendiri Yayasan Natuna Pulau Tujuh, sebagai bentuk nyata perhatian kepada anak-anak yatim yang membutuhkan uluran kasih dan dukungan moral.

Lebih dari Sekadar Memberi

Acara dimulai dengan salat Dzuhur berjamaah, dilanjutkan makan siang bersama yang diselingi canda tawa dan percakapan hangat. Suasana sederhana, namun sarat makna.

Bang Wan Safri makan bersama anak yatim yayasan

Foto: Bang Wan Safri makan bersama 

Didampingi Ketua Yayasan, Kiki Firdaus, Bang Wan Safri memberikan santunan kepada para anak yatim. Bagi anak-anak itu, duduk bersama orang dewasa yang peduli merupakan hadiah tersendiri. Setelah itu, doa bersama dipanjatkan dengan khusyuk—lirih namun sarat makna—memohon keberkahan hidup bagi mereka, serta para dermawan yang telah membuka hati.

Bang Wan Safri, yang dikenal sebagai sosok hangat dan peduli, menyampaikan sambutan dengan suara bergetar—bukan karena gugup, melainkan karena menyadari bahwa anak-anak ini butuh lebih dari sekadar bantuan materi.

> “Anak-anak ini adalah amanah. Mereka bukan hanya milik keluarga, tetapi milik kita bersama. Mereka perlu didampingi, diperhatikan, dan diyakinkan bahwa masa depan mereka tetap cerah,” ujarnya.

Santunan yang diberikan berupa uang tunai dan perlengkapan sekolah seperti buku, pena, pensil, dan peraut. Barang-barang yang mungkin tampak sederhana bagi sebagian orang, tetapi sangat berarti bagi anak-anak ini—langkah kecil menuju masa depan mereka.

Ikatan yang Tak Terlihat, Tapi Terasa

Ketua Yayasan Natuna Pulau Tujuh, Kiki Firdaus, menekankan bahwa kegiatan ini bukan hanya tentang berbagi materi, tapi juga menyambung rasa.

> “Kami ingin menumbuhkan ikatan batin. Kami ingin anak-anak ini tahu bahwa ada yang memikirkan dan mendoakan mereka, walaupun tidak selalu terlihat,” tutur Kiki sambil tersenyum.

Turut hadir dalam kegiatan ini antara lain Imam Masjid Azzikra, Bhabinkamtibmas Kelurahan Sedanau Raja Kamal, serta para pengurus yayasan. Tanpa protokoler mewah, semua larut dalam suasana kebersamaan dan kepedulian.

Senyum Itu Bernama Harapan

Sebelum acara berakhir, anak-anak dan panitia berkumpul untuk berfoto bersama. Dalam potret kebersamaan itu, terlihat senyum-senyum polos yang tak lahir karena besarnya santunan, melainkan karena mereka merasa dihargai dan diperhatikan.

> “Semoga kegiatan seperti ini terus berlanjut, tidak hanya oleh kami, tapi juga oleh siapa pun yang ingin melihat anak-anak tumbuh dalam kasih sayang dan doa,” ujar Kiki dalam penutupan acara.

Yayasan Natuna Pulau Tujuh memang bukan lembaga besar, namun dari titik kecil ini, menyebarlah getaran kepedulian yang mampu menyentuh sisi kemanusiaan yang lebih luas.

(Redaksi)

-