Revitalisasi Layanan Primer: Pemerintah Fokus Perkuat Puskesmas dan Program Pencegahan Penyakit Nasional
Artikel ini melaporkan program revitalisasi layanan kesehatan primer oleh Kemenkes yang fokus pada penguatan Puskesmas dan pencegahan penyakit. Dibahas pula tantangan komitmen anggaran yang stabil, logistik distribusi SDM dan obat, serta pentingnya edukasi dan keterlibatan komunitas dalam menyukseskan program kesehatan nasional.
Batam24.com —Kementerian Kesehatan (Kemenkes) meluncurkan program revitalisasi layanan kesehatan primer berskala nasional, menempatkan Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) sebagai garda terdepan dalam pencegahan penyakit menular dan penanganan stunting. Program ini merupakan respons terhadap tantangan pemerataan akses layanan kesehatan berkualitas, terutama di wilayah non-urban. Kemenkes menekankan bahwa perkuatan layanan primer harus diiringi dengan komitmen anggaran yang tidak terputus serta peningkatan sumber daya manusia (SDM) kesehatan.
1. Komitmen Anggaran dan Pengambilan Keputusan Strategis
Kesuksesan program revitalisasi Puskesmas membutuhkan dukungan pendanaan APBN yang stabil dan berkelanjutan, jauh dari fluktuasi pasar atau sentimen investasi jangka pendek. Pada 4 Desember 2025, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin memimpin rapat koordinasi dengan Badan Pengelola Dana Abadi Kesehatan untuk memastikan ketersediaan dana jangka panjang. Keputusan strategis ini diambil berdasarkan analisis data komprehensif mengenai sebaran penyakit dan kebutuhan fasilitas medis di setiap daerah.
2. Tantangan Logistik Distribusi Tenaga Medis dan Obat
Program ini menuntut pendistribusian tenaga medis spesialis dan obat-obatan esensial ke Puskesmas di seluruh penjuru negeri. Tantangan logistik menjadi krusial, terutama pengiriman cepat ke daerah kepulauan dan pedalaman. Efisiensi konektivitas udara dan darat dimanfaatkan secara maksimal untuk menjamin bahwa fasilitas kesehatan di daerah 3T tidak mengalami kekurangan suplai. Manajemen logistik ini setara dengan operasi mobilisasi berskala nasional.
3. Edukasi Masyarakat dan Keterlibatan Komunitas
Kemenkes juga menekankan pentingnya peran serta masyarakat dalam program pencegahan. Program edukasi kesehatan dan screening dini penyakit tidak menular akan diintensifkan melalui kegiatan berbasis komunitas. Keterlibatan organisasi masyarakat dan kader kesehatan sangat penting untuk menyebarkan informasi tentang hidup sehat dan vaksinasi. Pendekatan komunitas yang kreatif dianggap sebagai kunci keberhasilan, di mana edukasi dapat disalurkan melalui berbagai platform dan pertemuan lokal.
(Dykha)





