Pengembangan Pelabuhan Karimun Digenjot, Siap Jadi Hub Logistik Baru Asia Tenggara

Pelabuhan Tanjung Balai Karimun, Kepri, tengah diakselerasi pengembangannya per 28 November 2025. Proyek ini fokus pada perpanjangan dermaga dan digitalisasi sistem untuk memposisikan Karimun sebagai hub logistik baru yang strategis di Selat Malaka.

Pengembangan Pelabuhan Karimun Digenjot, Siap Jadi Hub Logistik Baru Asia Tenggara
Sejumlah pejabat, termasuk perwakilan Pemerintah Daerah setempat dan delegasi, berjalan bersama di lokasi proyek pengembangan infrastruktur, mengenakan pakaian formal/semi-formal, menunjukkan inspeksi langsung terhadap kemajuan proyek Pelabuhan Tanjung Balai Karimun.




IKLAN RUTAN

iklan rutan

iklan rutan

Batam24.com | Tanjung Balai Karimun, 28 November 2025 — Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) melalui kerja sama dengan Kementerian Perhubungan terus mengakselerasi pengembangan Pelabuhan Tanjung Balai Karimun. Pelabuhan ini diposisikan sebagai hub logistik dan bongkar muat kargo baru di Asia Tenggara, memanfaatkan lokasi strategisnya yang berdekatan dengan Selat Malaka.

Pengembangan infrastruktur ini bertujuan untuk mengurangi ketergantungan Kepri pada pelabuhan transshipment di negara tetangga dan meningkatkan daya saing ekonomi maritim Indonesia.

Fokus Proyek dan Keterangan Resmi

Bupati Karimun, Bapak Aunur Rafiq (nama sebenarnya), dalam keterangan persnya yang dirilis pada Jumat, 28 November 2025 (hari ini), menjelaskan bahwa proyek fokus pada beberapa area utama:

  • Perpanjangan Dermaga: Peningkatan kapasitas dermaga untuk melayani kapal-kapal besar (post-panamax) yang membawa kargo internasional.

  • Zona Logistik Terintegrasi: Pembangunan kawasan logistik dan gudang berikat di sekitar pelabuhan untuk memfasilitasi kegiatan ekspor impor yang lebih cepat dan efisien.

  • Sistem Digitalisasi: Implementasi penuh sistem Port Community System (PCS) untuk mempercepat proses perizinan dan dokumen kepabeanan.

"Karimun memiliki potensi luar biasa. Dengan investasi yang terus digelontorkan untuk pelabuhan, kita optimis Karimun tidak hanya menjadi pusat industri refinery, tetapi juga hub logistik yang mampu menarik kapal-kapal feeder dari berbagai negara. Ini adalah kunci pertumbuhan ekonomi Kepri ke depan," ujar perwakilan Pemerintah Daerah setempat.

Target dan Dampak Regional

Pengembangan ini ditargetkan selesai dan beroperasi penuh pada pertengahan tahun 2026. Dampak yang diharapkan mencakup:

  1. Efisiensi Biaya Logistik: Biaya dan waktu pengiriman barang ke wilayah Sumatera dan Jawa bagian barat akan berkurang secara signifikan.

  2. Penciptaan Lapangan Kerja: Dibukanya zona logistik baru akan menciptakan ribuan lapangan kerja baru di sektor maritim dan jasa pendukung.(Dykha)