Ekspansi Penerbangan 'X': Rute Sambungan Jakarta-Sorong Diperkuat Jelang Nataru 5 Desember 2025
Maskapai penerbangan nasional meluncurkan Ekspansi Penerbangan dengan menambah frekuensi rute sambungan dari Jakarta dan Makassar menuju Sorong (SOQ) untuk memfasilitasi lonjakan wisatawan ke Raja Ampat selama liburan Nataru. Strategi ini memangkas waktu transit, membuat total waktu tempuh Jakarta-Sorong menjadi lebih efisien. Pemerintah Raja Ampat menargetkan peningkatan kunjungan wisatawan hingga 30% berkat aksesibilitas yang lebih baik ini.
Batam24.com —, 5 Desember 2025 — Menanggapi lonjakan permintaan wisata menuju Raja Ampat, berbagai maskapai penerbangan nasional serentak melakukan ekspansi kapasitas dan frekuensi untuk rute sambungan menuju Sorong (Bandar Udara Dominique Edward Osok/SOQ). Pergerakan strategis ini, yang secara kolektif diidentifikasi sebagai Ekspansi Penerbangan 'X', ditujukan untuk mempermudah akses wisatawan, khususnya dari wilayah Barat Indonesia, yang ingin menikmati keindahan Papua Barat selama musim liburan Natal dan Tahun Baru (Nataru).
Peningkatan Frekuensi dan Rute Baru
Hari ini, 5 Desember 2025, Garuda Indonesia dan Batik Air mengumumkan penambahan frekuensi penerbangan harian dari Jakarta (CGK) dan Makassar (UPG) menuju Sorong (SOQ). Maskapai low-cost carrier (LCC) seperti Lion Air juga dilaporkan menambah jadwal pada jam-jam favorit keberangkatan pagi.
"Ekspansi Penerbangan 'X' ini sangat krusial. Kami menambah frekuensi penerbangan dari Jakarta ke Sorong hingga 10 kali seminggu, yang sebelumnya hanya 7 kali. Ini mengurangi waktu tunggu transit di Makassar atau Ambon," jelas Bapak Rudi Wijaya, Direktur Pemasaran salah satu maskapai utama, dalam konferensi pers di Jakarta.
Penambahan rute sambungan ini tidak hanya berfokus pada kuantitas, tetapi juga efisiensi waktu tempuh. Dengan optimalisasi jadwal, waktu transit di bandara penghubung (seperti Makassar atau Manado) dapat dipangkas menjadi rata-rata 1 hingga 2 jam, jauh lebih cepat dibandingkan sebelumnya yang bisa memakan waktu hingga 4-5 jam. Hal ini membuat total waktu tempuh perjalanan dari Jakarta ke Sorong kini hanya sekitar 6 hingga 7 jam.
Dampak Positif terhadap Pariwisata Raja Ampat
Kepala Dinas Pariwisata Raja Ampat, Bapak Moh. Ridwan, menyambut baik langkah strategis maskapai ini. Ia menyebut bahwa aksesibilitas adalah tantangan terbesar pariwisata Raja Ampat selama ini. Dengan adanya Ekspansi Penerbangan 'X', pihaknya menargetkan peningkatan kunjungan wisatawan, baik domestik maupun mancanegara, hingga 30% pada musim Nataru 2025/2026.
"Mudahnya akses penerbangan sambungan yang efisien ini akan sangat memengaruhi keputusan wisatawan. Kami memperkirakan okupansi hotel dan homestay di Waisai akan mencapai 90% selama liburan panjang ini," kata Bapak Ridwan.
Dampak ekonomi dari kemudahan akses ini juga diperkirakan merata hingga ke penyedia jasa lokal, seperti operator diving, pemandu wisata, hingga UMKM kuliner di Sorong dan Waisai.
Antisipasi dan Koordinasi Bandara
Pihak Bandara Dominique Edward Osok Sorong (SOQ) menyatakan telah melakukan persiapan matang untuk menghadapi lonjakan pergerakan pesawat dan penumpang ini. Terminal kedatangan telah dioptimalkan, dan petugas ground handling ditambah.
Meskipun demikian, wisatawan diimbau untuk tetap waspada dan tiba di bandara penghubung lebih awal. Prediksi cuaca di Indonesia bagian timur yang cenderung fluktuatif selama bulan Desember juga menjadi faktor yang harus dipertimbangkan. Maskapai telah menjanjikan koordinasi ketat dengan BMKG untuk meminimalisir keterlambatan penerbangan akibat faktor cuaca.
Ekspansi Penerbangan 'X' ini diharapkan menjadi tonggak sejarah baru dalam konektivitas udara menuju Raja Ampat, mendukung percepatan pemulihan sektor pariwisata pasca pandemi.





