Ethereum di Akhir Tahun 2025: Biaya Gas Anjlok, Adopsi Layer 2 dan Restaking Memimpin Inovasi

Biaya gas Ethereum anjlok 90% pasca Dencun, mendorong adopsi Layer 2. Artikel ini membahas tren restaking, inovasi DeFi, dan prospek regulasi ETF Spot ETH 2025.

Ethereum di Akhir Tahun 2025: Biaya Gas Anjlok, Adopsi Layer 2 dan Restaking Memimpin Inovasi
. Logo ini digunakan untuk merepresentasikan aset digital dan platform komputasi terdesentralisasi terbesar kedua di dunia.




IKLAN RUTAN

iklan rutan

iklan rutan

Batanm24.com | JAKARTA, 11 Desember 2025 – Ekosistem Ethereum (ETH) terus menunjukkan kematangan pasca-upgrade besar-besaran, dengan fokus utama beralih dari migrasi Proof-of-Stake ke solusi peningkatan skala (scaling) dan inovasi finansial seperti restaking. Para analis menilai Ethereum semakin siap menjadi infrastruktur pilihan bagi keuangan institusional global.

Biaya Transaksi Layer 2 Turun Drastis

Keberhasilan implementasi Proto-Danksharding melalui upgrade Dencun (atau sejenisnya) pada awal tahun terbukti membawa dampak revolusioner. Laporan terbaru menunjukkan biaya transaksi (gas fee) pada Layer 2 Rollup utama—seperti Arbitrum, Optimism, dan zkSync—telah turun hingga 90% dibandingkan periode sebelumnya.

Penurunan biaya ini mendorong aktivitas pengguna ritel dan proyek DeFi (Decentralized Finance) untuk sepenuhnya beralih dari Layer 1 ke Layer 2, mengatasi masalah kemacetan jaringan yang sering terjadi di masa lalu.

"Dengan biaya gas yang kini sangat terjangkau di L2, argumen utama yang menghambat adopsi massal Ethereum telah teratasi. Ini adalah era 'Ethereum Skala Penuh' yang sesungguhnya," ujar seorang pengamat kripto lokal.

Gelombang Inovasi Restaking dan Liquid Staking

Sektor staking Ethereum mencatat inovasi yang signifikan. Layanan Liquid Staking Derivatives (LSD) dan protokol Restaking (misalnya, EigenLayer dan pesaingnya) menjadi pusat perhatian.

Protokol restaking memungkinkan pengguna untuk menggandakan utilitas ETH yang sudah mereka stake dengan mengamankan layanan pihak ketiga, membuka aliran pendapatan baru, namun sekaligus memunculkan diskusi serius mengenai risiko sistemik dan sentralisasi validator.

Menanti Keputusan ETF Spot Ethereum

Di ranah regulasi, pasar tetap tegang menanti perkembangan izin untuk ETF (Exchange-Traded Fund) Ethereum Spot di Amerika Serikat. Jika disetujui, langkah ini diharapkan akan membuka pintu bagi miliaran dolar modal institusional untuk masuk ke pasar Ethereum, menyusul kesuksesan ETF Bitcoin sebelumnya.

Ketidakpastian regulasi, khususnya mengenai klasifikasi ETH sebagai komoditas atau sekuritas, menjadi faktor utama yang mempengaruhi volatilitas harga jangka pendek.

ETH Mengamankan Posisi Sebagai Infrastruktur Dunia

Secara keseluruhan, pada akhir tahun 2025, Ethereum telah memperkuat posisinya bukan hanya sebagai mata uang digital, tetapi sebagai lapisan penyelesaian blockchain terdepan di dunia. Fokus kini beralih pada upaya menjembatani jarak antara sistem keuangan tradisional (TradFi) dan DeFi, memanfaatkan skalabilitas tinggi dan keamanan yang ditawarkan oleh jaringan yang terus berevolusi ini.
 

(Dykha)