Balas Kritik Satir Donasi Rp10 M: Anggota DPR Sorot Komika Ferry Irwandi
Viral! Komika Ferry Irwandi disorot Anggota DPR RI setelah membuat konten satir 'Donasi Rp10 M' yang mengkritik praktik pamer donasi. Simak kronologi kritik pedas dan respons sensitif dari ranah politik.
Batam24.com | JAKARTA – Setelah konten satir Komika Ferry Irwandi yang menyindir fenomena donasi fantastis menjadi viral, kontroversi baru muncul. Kali ini, kritik komedi tersebut dibalas dengan sorotan tajam dari ranah politik, di mana seorang anggota Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) diketahui merespons konten Ferry dengan nada yang dinilai publik sebagai "hujatan" atau kritik balik yang keras.
Konten Satir yang Membakar Politik
Ferry Irwandi, yang dikenal dengan gaya komedinya yang cerdas dan kritis, membuat konten parodi di media sosial mengenai pengumuman donasi senilai Rp10 Miliar yang diklaim akan disalurkan untuk bantuan di Sumatera. Konten ini bertujuan mengkritik minimnya transparansi dan tingginya potensi pencitraan di balik pengumuman sumbangan besar-besaran yang marak dilakukan figur publik.
Namun, konten yang jelas-jelas bernada satire ini justru ditanggapi secara serius oleh beberapa pihak.
Reaksi Anggota DPR RI
Seorang anggota DPR RI dari salah satu fraksi, yang identitasnya ramai dibicarakan di media sosial, merespons konten Ferry Irwandi. Tanggapan tersebut disampaikan melalui video atau unggahan media sosial pribadinya, yang secara eksplisit menargetkan Ferry Irwandi.
Alih-alih membahas substansi kritik mengenai transparansi donasi, anggota dewan tersebut justru melayangkan kritik yang dinilai warganet bersifat personal dan ad hominem, seperti menyinggung latar belakang atau profesi Ferry sebagai komika.
Poin-poin tanggapan dari anggota DPR yang menjadi sorotan publik antara lain:
-
Pernyataan Merendahkan: Anggota DPR tersebut diduga melontarkan pernyataan yang meremehkan profesi komika dan peran stand-up comedy dalam mengkritik kebijakan publik.
-
Tantangan Balik: Terdapat seruan atau tantangan agar Ferry Irwandi tidak hanya mengkritik, tetapi juga melakukan aksi nyata, tanpa mengakui bahwa konten Ferry adalah bentuk kritik sosial.
Publik Bela Ferry dan Kritik Balik DPR
Respons dari anggota DPR ini justru memicu gelombang dukungan besar-besaran bagi Ferry Irwandi. Warganet ramai-ramai membela Ferry, menganggap reaksi anggota dewan tersebut terlalu sensitif dan tidak mampu memahami konteks satire.
Banyak komentar publik yang mempertanyakan mengapa seorang pejabat negara harus merespons konten komedi dengan nada permusuhan, alih-alih mengambil substansi kritik mengenai perlunya transparansi donasi.
"Komika ini hanya menggunakan haknya untuk bersuara dan mengkritik. Seharusnya anggota DPR fokus pada tugasnya, bukan baper dengan kritik komedi," tulis seorang netizen di platform X.
Kasus ini kembali menunjukkan gesekan antara kritik bebas di ruang digital dengan sensitivitas yang ada di lingkaran politik, menegaskan peran komedi sebagai salah satu alat kritik sosial paling efektif di era digital saat ini.
(Dykha)





