30 Relawan Ambulans Cipta Peduli Bangsa Ikuti Kursus Fardhu Kifayah Kolaborasi YSAI dan MFS Singapura di Batam

Batam24.com – Sebanyak 30 relawan Ambulans Cipta Peduli Bangsa mengikuti Kursus Fardhu Kifayah yang digelar oleh Yayasan Sahabat Ainon Ibrahim (YSAI) bekerja sama dengan Pengurusan Jenazah MFS Singapura. Kegiatan ini berlangsung pada Ahad, 27 Juli 2025 di Café Dapu Kupi, Batu Aji, Kota Batam.
Kursus ini merupakan kegiatan perdana YSAI bersama MFS Singapura di Batam dan Kepulauan Riau, dan mendapat sambutan antusias dari para peserta. Dipandu langsung oleh Imam sekaligus Juru Mandi Jenazah asal Singapura, Abdul Rahman Ibrahim yang juga merupakan Founder YSAI, kegiatan berlangsung selama lebih dari tiga jam dengan materi teori dan praktik pemulasaraan jenazah, mulai dari memandikan hingga mengkafani.
Standar pelaksanaan dalam pelatihan ini mengacu pada metode pemulasaraan jenazah yang digunakan di Singapura. Hal ini dinilai penting mengingat banyaknya warga negara Singapura yang berkunjung atau tinggal di Batam dan Kepri, sehingga para relawan diharapkan mampu menangani jenazah dengan standar internasional apabila dibutuhkan.
Ketua Relawan Ambulans Cipta Peduli Bangsa, Ery Reski Putra, S.E., menyampaikan apresiasi yang tinggi terhadap kegiatan ini. Ia menyatakan bahwa pelatihan semacam ini sangat penting agar para relawan mampu menjalankan fardhu kifayah dengan baik dan profesional. “Ke depan, para relawan tidak hanya siap melaksanakan fardhu kifayah sesuai standar Singapura, tetapi juga membantu pengurusan jenazah warga asing untuk dikirimkan ke luar negeri,” ujarnya.
Abdul Rahman Ibrahim dalam sambutannya menyampaikan rasa bangga terhadap semangat dan kesungguhan para peserta. Menurutnya, meskipun prinsip fardhu kifayah bersifat universal, perbedaan teknis dalam pelaksanaan seperti di Singapura dapat memperkaya wawasan dan meningkatkan profesionalisme dalam pengurusan jenazah.
Hal senada disampaikan Eko Istiyanto, pengurus YSAI, yang menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang mendukung kegiatan ini, terutama tim Pengurusan Jenazah MFS Singapura. Ia menegaskan komitmen YSAI dalam menghadirkan berbagai program sosial dan kemanusiaan dengan slogan: “Bergerak, Bermanfaat, Berpahala.”
Melihat antusiasme peserta dan respons positif dari masyarakat, YSAI berencana mengadakan kursus serupa secara berkala di Batam dan wilayah Kepulauan Riau. Beberapa komunitas dan majelis taklim telah menyatakan ketertarikan untuk ikut serta dalam program berikutnya.
Kegiatan ditutup dengan sesi ramah tamah dan makan siang bersama. Seluruh peserta juga menerima sertifikat sebagai tanda keikutsertaan dalam kursus ini.
(Nurul)