Transformasi Layanan Bea Cukai Batam Wujudkan Kemudahan dan Efisiensi

Transformasi Layanan Bea Cukai Batam Wujudkan Kemudahan dan Efisiensi




Batam24.com l Batam, 22 September 2025 – Bea Cukai Batam terus memperkuat perannya sebagai trade facilitator dengan menghadirkan berbagai inovasi layanan yang lebih sederhana, cepat, dan efisien. Tidak hanya berfokus pada pengawasan, institusi ini juga berkomitmen memberi kemudahan bagi masyarakat dan dunia usaha, sekaligus mendorong terciptanya ekosistem perdagangan yang sehat dan kompetitif di kawasan perdagangan bebas Batam.

Kepala Kantor Pelayanan Utama Bea dan Cukai Tipe B Batam, Zaky Firmansyah, menjelaskan salah satu inovasi yang sudah berjalan adalah Dokumen Pelengkap Pabean Online melalui CEISA 4.0. Sebelumnya, pengguna jasa masih diwajibkan membawa dokumen fisik ke kantor setelah mendapat nomor pendaftaran. Kini, seluruh proses bisa dilakukan secara digital.

“Dengan cara ini, pengguna jasa tidak hanya menghemat waktu dan biaya perjalanan, tetapi juga mendukung gerakan eco office karena mengurangi penggunaan kertas. Transformasi sederhana ini membuat proses bisnis lebih lancar dan praktis bagi pelaku usaha,” jelas Zaky.

Penerapan konsep Eco Green Office juga diwujudkan melalui penggunaan panel surya, pemanfaatan air hujan untuk penyiraman taman, pemilahan sampah, penyediaan parkir sepeda, serta pengelolaan ruang hijau yang asri.

Inovasi lain adalah Pengeluaran Tanpa Stripping untuk kontainer Less than Container Load (LCL). Jika sebelumnya kontainer harus dibongkar di pelabuhan sesuai dokumen, kini cukup dengan satu permohonan online melalui aplikasi ION Beta, kontainer bisa langsung keluar tanpa dibongkar, asalkan seluruh dokumen ditujukan kepada penerima yang sama. Terobosan ini menghemat biaya, mempercepat logistik, dan memberi kepastian waktu bagi importir.

Kemudahan berikutnya hadir melalui Single Submission Quarantine-Customs (SSMQC). Sistem ini memungkinkan pengguna jasa cukup sekali unggah dokumen melalui portal INSW. Data kemudian diteruskan otomatis ke Bea Cukai dan Karantina. Jika diperlukan pemeriksaan, kedua instansi dapat melakukannya secara bersamaan, sehingga waktu tunggu lebih singkat dan risiko keterlambatan berkurang.

Bea Cukai Batam juga tengah menyiapkan Frontdesk Online dan Redress Manifes Online. Melalui aplikasi ION Beta, surat permohonan bisa diajukan dan dipantau secara daring, sehingga pengguna jasa tidak perlu lagi datang langsung ke kantor.

Selain inovasi digital, Bea Cukai Batam meluncurkan program EPIC 100 (Excellence Partners in Customs 100), layanan prioritas bagi 100 perusahaan mitra. Perusahaan peserta mendapat asistensi kepabeanan secara menyeluruh untuk mempercepat pelayanan sekaligus memperkuat kemitraan strategis. Program ini telah mendapat apresiasi dari sejumlah perusahaan besar seperti PT Timas Suplindo, PT Musim Mas, dan PT Sat Nusapersada Tbk.

Tidak hanya perusahaan besar, Bea Cukai Batam juga mendampingi UMKM melalui Customs Visit Customer dan pelatihan ekspor. Program ini membantu pelaku UMKM memahami prosedur kepabeanan dan membuka akses menuju pasar global.

Transformasi layanan terbukti berdampak pada penerimaan negara. Hingga 15 September 2025, Bea Cukai Batam mencatat penerimaan Rp624,54 miliar atau 138,07% dari target tahunan, dengan pertumbuhan 115,23% year on year (yoy). Rinciannya: bea masuk Rp279,17 miliar, bea keluar Rp299,21 miliar, dan cukai Rp46,16 miliar.

Capaian tersebut juga selaras dengan hasil Survei Kepuasan Masyarakat (IKM). Pada semester I 2025, skor IKM Bea Cukai Batam mencapai 92,96, naik +4,89 poin dibanding periode yang sama tahun 2024.

“Kami ingin pelayanan Bea Cukai Batam tidak hanya cepat dan efisien, tetapi juga ramah, transparan, dan memberikan manfaat nyata. Dengan berbagai inovasi ini, kami berharap pengguna jasa bisa lebih fokus pada pengembangan usaha, sementara Bea Cukai memastikan setiap proses berjalan sesuai aturan,” pungkas Zaky. (Rara)