Wali Kota Batam Resmikan Gedung Gereja GMIT Eklesia, Simbol Kokohnya Toleransi di Kota Industri

Wali Kota Batam Resmikan Gedung Gereja GMIT Eklesia, Simbol Kokohnya Toleransi di Kota Industri
Foto Wali Kota Batam sekaligus Kepala BP Batam, Amsakar Achmad, meresmikan Gedung Gereja GMIT Eklesia yang berdiri megah di kawasan Batamcentre, Minggu (6/7/2025)




Batam24.com l Batam – Semangat kebersamaan dan toleransi kembali mendapat ruang istimewa di Batam. Wali Kota Batam sekaligus Kepala BP Batam, Amsakar Achmad, meresmikan Gedung Gereja GMIT Eklesia yang berdiri megah di kawasan Batamcentre, Minggu (6/7/2025).

Peresmian yang berlangsung khidmat itu ditandai dengan penandatanganan prasasti, menjadi simbol resmi dimulainya pemanfaatan rumah ibadah tersebut oleh jemaat.

Dalam sambutannya, Amsakar mengapresiasi kerja keras seluruh jemaat dan panitia pembangunan yang telah mewujudkan gedung gereja sebagai pusat aktivitas rohani dan sosial.

> “Gedung ini bukan hanya tempat ibadah, tapi juga ruang memperkuat semangat persaudaraan dan kontribusi positif bagi Batam,” ujar Amsakar di hadapan jemaat yang hadir.

Ia menegaskan, keberadaan Gereja GMIT Eklesia adalah bukti nyata Batam sebagai kota dengan tingkat keberagaman yang tinggi, di mana berbagai suku, agama, dan budaya hidup berdampingan dalam harmoni.

> “Dari Sabang sampai Merauke ada di Batam. Ini miniatur Indonesia. Karena itu, menjaga persatuan dan saling menghormati adalah kewajiban kita semua,” tegasnya.

Lebih lanjut, Amsakar menekankan pentingnya mengelola keberagaman dengan bijak agar perbedaan bukan menjadi sekat, melainkan kekuatan yang mempersatukan.

> “Perbedaan itu bukan ancaman, tapi justru kekayaan yang perlu diorkestrasi menjadi keharmonisan,” imbuhnya.

Momen peresmian gereja ini pun diharapkan menjadi tonggak penguatan nilai toleransi antarumat beragama di Batam. Ia mengajak seluruh elemen masyarakat untuk terus bergandeng tangan merawat suasana rukun dan damai demi masa depan kota yang lebih baik.

> “Batam adalah rumah besar kita bersama. Merawatnya berarti menjaga nilai-nilai kebersamaan dan saling menghormati,” tutup Amsakar.

Suasana hangat penuh kekeluargaan mewarnai acara peresmian, diakhiri dengan doa bersama dan ramah tamah antara jemaat, pemerintah, serta tokoh masyarakat yang hadir. (Rara)