Dorong Batam Jadi Magnet Investasi, Kepala BP Batam Ajukan Tambahan Anggaran Rp 2,88 Triliun ke DPR

Batam24.com l Jakarta – Untuk memperkuat posisi Batam sebagai kawasan strategis investasi nasional dan internasional, Kepala Badan Pengusahaan (BP) Batam Amsakar Achmad bersama Wakil Kepala BP Batam Li Claudia Chandra mengajukan tambahan anggaran sebesar Rp 2,88 triliun untuk Tahun Anggaran 2026 kepada Komisi VI DPR RI.
Permohonan ini disampaikan dalam rapat dengar pendapat yang digelar di Gedung DPR RI, Jakarta, Rabu (9/7). Dalam paparannya, Amsakar menegaskan bahwa selama dua tahun terakhir BP Batam hanya mengandalkan belanja dari Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) tanpa dukungan dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), yang dinilai belum cukup menopang percepatan pembangunan.
> “Tambahan anggaran ini penting untuk menjalankan arahan Presiden agar Batam lebih kompetitif dalam menarik investor dan memperkuat daya saing,” ujar Amsakar di hadapan anggota dewan.
Saat ini, BP Batam telah mendapat pagu indikatif sebesar Rp 2,447 triliun. Namun menurut Amsakar, kebutuhan riil yang dibutuhkan untuk mempercepat pembangunan kawasan Batam mencapai Rp 5,328 triliun.
Proyek Prioritas yang Akan Didanai
Dana tambahan tersebut akan difokuskan pada sejumlah proyek strategis, antara lain:
Pembangunan jalan arteri dan fly over: Rp 1,98 triliun
Penataan sumber daya air: Rp 354 miliar, termasuk penguatan jaringan pipa dan normalisasi waduk
Revitalisasi dermaga selatan Pelabuhan Batu Ampar: Rp 188 miliar
Penguatan Bandara Hang Nadim: Rp 85 miliar untuk pembangunan pagar, jalan perimeter, dan akses kargo
Peningkatan layanan rumah sakit & pengadaan alat kesehatan: Rp 84 miliar
Penataan wajah kota & ruang publik: Rp 179 miliar untuk taman kolam, taman rusa, area parkir, dan Mall Pelayanan Publik
Amsakar menegaskan, pembangunan infrastruktur ini akan menjadi tulang punggung pengembangan ekonomi Batam yang tengah menunjukkan performa cemerlang.
Batam Torehkan Capaian Gemilang
Tahun 2024, Batam mencatatkan realisasi investasi sebesar Rp 43,26 triliun, atau 108,15 persen dari target. Surplus neraca perdagangan juga mengesankan, yakni USD 6,82 miliar, disertai jumlah kunjungan wisatawan yang mencapai 1,32 juta orang.
> “Jika seluruh proyek ini terealisasi, kami optimistis pertumbuhan ekonomi Batam bisa menembus angka 10 persen,” tutup Amsakar dengan penuh keyakinan.
Dengan tambahan anggaran yang diajukan, BP Batam berharap percepatan pembangunan kawasan dapat berjalan lebih masif dan terukur, sejalan dengan visi menjadikan Batam sebagai pusat pertumbuhan ekonomi yang kompetitif di kawasan Asia Tenggara.
(Rara)