Menilik Tren Pariwisata Global 2025: Teknologi, Keberlanjutan, dan Destinasi Baru

Di 2025, pariwisata global didominasi oleh tren ramah lingkungan, teknologi pintar seperti AI, dan eksplorasi destinasi unik. Turis kini memilih liburan yang lebih bermakna dan bertanggung jawab.

Menilik Tren Pariwisata Global 2025: Teknologi, Keberlanjutan, dan Destinasi Baru




IKLAN RUTAN

iklan rutan

iklan rutan

Batam24.com - 2025 menandai fase baru dalam pariwisata global. Dengan pulihnya perjalanan internasional dan meningkatnya kesadaran lingkungan, industri wisata kini didorong oleh tren-tren yang lebih canggih, bertanggung jawab, dan beragam.

1. Pariwisata Berkelanjutan Semakin Dominan

Travel global kini sangat terfokus pada keberlanjutan. Turis memilih akomodasi ramah lingkungan, resort karbon-netral, dan destinasi yang mempromosikan pelestarian alam. 
Pariwisata regeneratif (regenerative tourism) juga naik daun: wisatawan berpartisipasi dalam restorasi ekosistem dan aktivitas konservasi. 
Selain itu, “quietcations” (liburan tenang) menjadi favorit untuk memulihkan diri sambil tetap menjaga dampak lingkungan minimal. 

2. Teknologi Ubah Cara Kita Bepergian

Teknologi seperti AI (kecerdasan buatan) dan machine learning semakin banyak dipakai dalam perencanaan perjalanan.
AI juga membantu dalam personalisasi itinerary, rekomendasi yang lebih tepat, dan efisiensi operasional di bandara dan hotel.
Destinasi juga makin “pintar”: ada penggunaan AR/VR di tur, sistem check-in biometrik, serta manajemen keramaian berbasis data real-time.

3. Destinasi Baru & Perjalanan Tak Biasa

Wisatawan global tak lagi hanya ke kota besar populer. Destinasi terpencil dan “off-the-beaten-path” makin diminati karena menawarkan privasi dan pengalaman otentik. 
Negara-negara di Asia, Afrika, dan Eropa Timur menjadi magnet baru karena biaya lebih terjangkau, budaya unik, dan infrastruktur yang makin siap.
Model “bleisure” (bisnis + liburan) juga terus tumbuh, seiring makin banyak pekerja memilih tinggal lama di luar negeri dan bekerja dari mana saja. 

4. Turisme Malam & Wisata Relaksasi

Konsep noctourism juga masih relevan di kancah global: wisata malam, stargazing, hingga kegiatan “after dark” di alam sangat diminati. 
Wisata “calmcation” (liburan tenang) dan well-being juga makin populer, terutama bagi mereka yang lelah dengan kesibukan dan mencari ketenangan jauh dari keramaian.

5. Fleksibilitas & Keselamatan di Era Baru

Kesehatan dan keselamatan tetap menjadi prioritas. Banyak operator perjalanan menawarkan kebijakan pemesanan fleksibel dan sistem contactless untuk check-in dan boarding. 
Selain itu, wisatawan makin peduli dengan jejak karbon perjalanan mereka. Banyak yang memilih opsi offset karbon atau transportasi yang lebih ramah lingkungan. 

(Dykha)