Sering Jajan ke Bengkel? Intip Tips "Sakti" Merawat Motor Sendiri Agar Mesin Tetap Awet
Mau motor tetap enteng dan irit bensin? Simak panduan lengkap tips merawat motor ala mekanik profesional. Mulai dari cara memanaskan mesin yang benar hingga rahasia merawat rantai dan CVT agar tidak cepat rusak.
Batam24.com | BATAM– Banyak pemilik kendaraan roda dua yang hanya mengandalkan bengkel resmi saat mengalami kendala serius. Padahal, rahasia agar motor tetap bertenaga dan jarang mengalami kerusakan fatal terletak pada rutinitas perawatan sederhana yang bisa dilakukan sendiri di rumah.
Para mekanik profesional sering kali menekankan bahwa perilaku berkendara dan pengecekan komponen kecil secara mandiri adalah kunci utama umur panjang mesin motor.
Ritual Memanaskan Mesin yang Sering Salah
Banyak pengendara masih melakukan kebiasaan lama memanaskan mesin motor hingga belasan menit. Padahal, untuk teknologi motor injeksi saat ini, durasi 30 hingga 60 detik sudah cukup untuk membiarkan oli naik dan melumasi seluruh komponen mesin. Menggeber gas secara mendadak saat mesin baru menyala sangat tidak disarankan karena dapat mempercepat keausan dinding silinder.
Perhatian Khusus untuk Rantai dan CVT
Dua komponen penggerak ini sering menjadi sumber masalah jika diabaikan:
-
Pengguna Motor Bebek/Sport: Sangat disarankan untuk menjaga kebersihan rantai. Hindari penggunaan oli bekas untuk melumasi karena sifatnya yang menarik debu dan pasir. Gunakan cairan khusus chain lube dan pastikan kekencangan rantai berada di jarak bebas 2–3 cm.
-
Pengguna Motor Matic: Waspadai gejala "gredek" atau getaran pada tarikan awal. Hal ini biasanya disebabkan oleh area CVT yang kotor. Selain itu, pastikan filter udara dicek setiap 5.000 km, karena filter yang kotor akan membuat konsumsi bahan bakar jauh lebih boros.
Pengecekan Ban dan Oli: Jangan Hanya Tunggu Jadwal
Tekanan angin ban sering kali dianggap sepele, padahal ban yang kempis meningkatkan gesekan dengan aspal yang berujung pada konsumsi BBM yang tidak efisien. Pemilik motor diimbau mengecek tekanan angin setidaknya seminggu sekali.
Terkait penggantian oli, para ahli menyarankan agar tidak hanya berpatokan pada jarak tempuh (kilometer). Jika motor sering digunakan di kemacetan parah, oli bekerja lebih berat meski motor diam. Dalam kondisi ini, penggantian berdasarkan durasi waktu (setiap 1,5 hingga 2 bulan) jauh lebih aman untuk menjaga kualitas pelumasan di dalam mesin.
(Dykha)





