Hakan Kepri Gelar OPA Bahas Aplikasi “All Indonesia”, Hadir Narasumber dari Imigrasi, Bea Cukai, BBOK dan Balai Karantina Kepri

Batam24.com l Batam, 15 September 2025 – Harapan Keluarga Antar Negara (HAKAN) Kepri menggelar kegiatan Obrolan Pagi Asyik (OPA) dengan tema “All Indonesia, Satu Aplikasi untuk Semua” pada Senin (15/9/2025) di Sozo Bakery, Batam.
Acara ini menghadirkan sejumlah narasumber dari instansi strategis untuk memberikan penjelasan menyeluruh terkait manfaat dan fungsi aplikasi All Indonesia yang baru saja dirilis oleh Kementerian melalui dukungan HAKAN.
Adapun narasumber kegiatan sosialisasi All Indonesia kali ini yaitu:
Imigrasi Kelas I Khusus TPI Batam: Bapak Ardhan Hariyanto, S.Tr.Im (Supervisor TPI Batam Center).
Bea dan Cukai Tipe B Batam: Bapak Hadi Fryanda.
BBKK (Balai Besar Kekarantinaan Kesehatan): dr. Romer Simanungkalit, M.H (Epidemiologi Kesehatan Ahli Madya).
BKHIT (Balai Karantina Hewan, Ikan, dan Tumbuhan): Wasis Prihartono, S.P.
Ketua Hakan Kepri Rini Grifin
Ketua HAKAN Kepri, Rini Grifin, menjelaskan bahwa tujuan utama digelarnya acara ini adalah untuk menggali informasi secara terbuka bersama keluarga besar HAKAN Kepri yang hadir mewakili masyarakat.
> “Kami ingin memastikan bahwa keluarga HAKAN Kepri memahami betul apa itu aplikasi All Indonesia, manfaatnya, dan bagaimana bisa dimaksimalkan untuk kebutuhan sehari-hari, terutama bagi masyarakat antar negara,” ujar Rini Grifin.
Dalam diskusi, peserta juga menyampaikan pandangan dan pengalaman mereka terkait penggunaan aplikasi yang baru dirilis oleh Imigrasi tersebut. Beberapa di antaranya menyoroti pentingnya memahami cara pengisian, aturan-aturan terkait ekspor, serta aspek kesehatan yang menjadi perhatian saat berada di terminal.
> “Harapannya, aplikasi ini benar-benar bermanfaat. Karena masih baru, wajar kalau ada kekurangan. Kami optimis sistem ini ke depan akan lebih baik, baik secara sistem maupun pelaksanaan di lapangan. Biasanya, kalau ada sistem baru, petugas di bandara akan mendampingi. Kalau ada yang bingung, bisa langsung bertanya dan dibimbing,” ungkap salah seorang perwakilan keluarga HAKAN Kepri.
Mereka juga menambahkan, sejauh ini belum ada keluhan berarti dari pengguna, meski ada catatan teknis, seperti keterbatasan untuk mengedit data jika terjadi kesalahan pengisian.
> “Kalau sudah terlanjur salah isi, kita tidak bisa edit, tapi harus submit ulang. Itu juga sudah menjadi masukan agar segera diperbaiki. Intinya, kami ingin mendengar langsung dari pihak terkait, supaya lebih jelas, bukan sekadar membaca atau mendengar dari luar,” tambahnya.
Sementara itu, masing-masing narasumber dari instansi terkait memaparkan peran dan kontribusi mereka dalam implementasi aplikasi All Indonesia. Perwakilan Imigrasi menjelaskan kemudahan layanan keimigrasian berbasis aplikasi, Bea dan Cukai menekankan transparansi arus barang, BBKK menyoroti aspek kesehatan masyarakat, dan BKHIT menegaskan pentingnya pengawasan hewan, ikan, tumbuhan, serta produk pangan lintas negara.
Acara OPA Hakan Kepri ini diharapkan dapat memberikan pemahaman yang lebih luas kepada masyarakat mengenai inovasi digital pemerintah serta mendorong sinergi antarinstansi dalam pelayanan publik.
(Rara)