Nama “IS” Mencuat dalam Penggerebekan Balpres Sagulung: Dugaan Keterlibatan Figur Politik Memicu Sorotan Publik
Batam24.com l Batam — Penggerebekan gudang ballpress (balpres) di kawasan Sagulung pada Sabtu (9/11) yang menyita dua kontainer dan tiga lori menjadi pintu masuk munculnya dugaan jaringan besar di balik aktivitas tersebut. Rabu (12/11), sejumlah informasi lapangan memunculkan spekulasi baru yang mengarah pada kemungkinan adanya “proteksi” dari figur berpengaruh.
Saat petugas melakukan pemeriksaan, seorang pekerja yang berada di lokasi tiba-tiba melontarkan pernyataan mengejutkan:
“Ini punya ketua IS.”
Ucapan spontan itu membuat suasana di lokasi berubah tegang. Inisial “IS” kemudian ramai diperbincangkan oleh warga, jurnalis, hingga petugas yang berada di lapangan. Inisial tersebut dikaitkan dengan seorang ketua partai yang juga anggota DPRD di Kepri. Namun hingga berita ini diterbitkan, belum ada pernyataan resmi mengenai kebenaran kaitan tersebut.
Dugaan Jaringan Besar dan Pola Operasi yang Rapi
Sumber investigatif menyebut, jaringan balpres di Batam telah beroperasi lama dengan pola yang terorganisir. Aktivitasnya disebut-sebut mulus melewati berbagai titik pengawasan, seolah mendapatkan perlindungan dari pihak tertentu.
Beberapa pola yang terungkap antara lain:
Kontainer masuk melalui jalur resmi tanpa hambatan signifikan.
Aktivitas bongkar muat dilakukan pada jam-jam tertentu yang seakan telah diatur sebelumnya.
Setiap penindakan umumnya hanya menyentuh pekerja atau pengelola gudang, sementara pihak yang diduga memiliki kekuasaan tidak pernah tersentuh.
Sejumlah saksi lapangan bahkan menggambarkan adanya “kode-kode tertentu” yang digunakan saat kontainer tertentu masuk wilayah pelabuhan.
Aparat Dinilai Belum Maksimal Menyingkap Pengendali Utama
Meski barang bukti besar sudah diamankan, hingga kini belum ada penetapan tersangka baru yang dianggap sebagai aktor utama. Proses hukum dinilai berjalan lamban, memunculkan pertanyaan publik mengenai keberanian aparat mengungkap kasus ini hingga tuntas.
Apakah ada tekanan politik yang membuat penyelidikan bergerak hati-hati? Ataukah aparat sedang mengumpulkan bukti tambahan agar tidak salah langkah?
Kepolisian hingga kini belum memberikan keterangan resmi terkait dugaan keterlibatan figur politik. Upaya konfirmasi kepada pihak yang disebut-sebut dalam inisial “IS” juga belum membuahkan respons. Tidak ada bantahan, klarifikasi, maupun penjelasan.
Diam yang Memunculkan Banyak Tafsir
Dalam dinamika politik, pilihan diam sering menimbulkan spekulasi. Publik kini menunggu apakah pihak yang disebut akan membuka suara, atau memilih tetap tidak memberi komentar.
Pengamat menilai, jika benar ada penyalahgunaan jabatan untuk melindungi bisnis balpres ilegal, maka hal itu bukan hanya pelanggaran hukum, tetapi juga pengkhianatan terhadap kepercayaan publik.
Publik Menunggu Langkah Tegas
Pertanyaan besar kini menggantung:
Beranikah aparat membongkar kasus ini hingga ke puncak rantai komando?
Ataukah kasus ini berakhir seperti banyak kasus besar lainnya—macet di tengah jalan dan hanya menjerat pelaksana lapangan?
Yang pasti, satu inisial sudah terucap di lokasi kejadian. Dan ketika sebuah nama sudah disebut, penelusuran kebenaran tak bisa lagi dihentikan.
(Red)





