Pariwisata Indonesia Melesat di 2025: Kunjungan Wisman Tumbuh Dua Digit, Wisata Domestik Ikut Menguat
Industri pariwisata Indonesia menunjukkan pertumbuhan kuat pada 2025. Kunjungan wisatawan mancanegara naik 10%, sementara perjalanan wisatawan domestik meningkat lebih dari 12%. Pemerintah merilis Indonesia Tourism Outlook 2025–2026 untuk memperkuat strategi pariwisata berkelanjutan.
Batam24.com — Sektor pariwisata Indonesia menunjukkan geliat yang semakin solid sepanjang 2025. Data terbaru Kementerian Pariwisata mengungkapkan bahwa jumlah wisatawan mancanegara (wisman) yang masuk ke Indonesia hingga Juli 2025 meningkat sekitar 10 persen, menandakan pemulihan industri yang terus menguat setelah beberapa tahun penuh tantangan.
Peningkatan tersebut juga dipandang sebagai bukti bahwa daya tarik Indonesia di mata wisatawan internasional masih sangat kuat. Menteri Pariwisata Widiyanti Putri Wardhana menegaskan bahwa minat global terhadap Indonesia makin besar, terutama untuk destinasi budaya, alam, dan wisata berbasis komunitas.
Kenaikan Wisatawan Domestik Tak Kalah Signifikan
Selain kunjungan dari luar negeri, pergerakan wisatawan dalam negeri juga menunjukkan tren positif. Pada kuartal pertama 2025, perjalanan wisatawan Nusantara naik lebih dari 12 persen jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2024. Lonjakan ini mempertegas bahwa wisata domestik kembali menjadi pilar utama pendukung ekonomi sektor pariwisata.
Peningkatan mobilitas ini terjadi seiring dengan membaiknya infrastruktur, perluasan akses transportasi, hingga munculnya banyak destinasi baru berbasis alam dan budaya yang digarap oleh pemerintah daerah maupun komunitas lokal.
Strategi Nasional: Tourism Outlook 2025–2026
Untuk menjaga momentum pertumbuhan, pemerintah merilis Indonesia Tourism Outlook 2025–2026, sebuah dokumen strategi yang menjadi panduan arah kebijakan pariwisata nasional dua tahun ke depan. Dokumen ini menekankan pengembangan pariwisata berkelanjutan, penguatan kualitas layanan, hingga peningkatan daya saing destinasi lokal agar mampu bersaing di pasar global.
Outlook tersebut juga mendorong kolaborasi antara pemerintah pusat, pemda, komunitas, dan pelaku industri agar pengembangan pariwisata tidak hanya berdampak pada ekonomi, tetapi juga kesejahteraan masyarakat sekitar destinasi.
Perubahan Perilaku Wisatawan di 2025
Survei terbaru menunjukkan adanya pergeseran preferensi wisatawan Indonesia pada 2025. Aktivitas seperti wisata budaya, wellness tourism, dan ekowisata makin digemari. Selain itu, mayoritas wisatawan kini memilih pengalaman menginap yang lebih nyaman; sekitar 78 persen wisatawan Indonesia tercatat lebih suka menghabiskan banyak waktu di hotel selama liburan, baik untuk relaksasi maupun aktivitas keluarga.
Selain faktor kenyamanan, meningkatnya fasilitas hotel — mulai dari fasilitas wellness, area bermain, hingga pengalaman kuliner — membuat wisatawan cenderung memusatkan aktivitas di satu tempat.
Prospek dan Tantangan ke Depan
Meski prospeknya cerah, pemerintah tetap menyoroti tantangan utama yang harus dihadapi industri, seperti peningkatan kualitas SDM pariwisata, pengelolaan destinasi secara berkelanjutan, serta perlunya inovasi untuk menjaga daya tarik wisata Indonesia di tengah persaingan global.
Namun begitu, dengan tren kunjungan yang meningkat dan pergeseran minat wisatawan ke arah pengalaman yang lebih berkualitas, sektor pariwisata Indonesia diprediksi terus tumbuh positif hingga akhir tahun.
(Dykha)





