Lonjakan Pemesanan Tiket Liburan Nataru 2025/2026: Maskapai Tambah Kapasitas Penerbangan Domestik

persiapan sektor penerbangan Indonesia menghadapi lonjakan permintaan liburan Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2025/2026. Mencakup data kenaikan pemesanan tiket pesawat hingga 35%, strategi maskapai menambah extra flight sebanyak 600 frekuensi, pengawasan tarif, dan peringatan BMKG terkait cuaca ekstrem selama periode puncak liburan di Desember.

Lonjakan Pemesanan Tiket Liburan Nataru 2025/2026: Maskapai Tambah Kapasitas Penerbangan Domestik
Gambar menunjukkan terminal bandara domestik yang sibuk menjelang musim liburan. Terlihat antrean panjang penumpang di konter check-in, menumpuknya koper, dan papan informasi keberangkatan yang dipenuhi jadwal, mencerminkan kesibukan dan lonjakan pergerakan massa selama periode Nataru.




IKLAN RUTAN

iklan rutan

iklan rutan

Batam24.com | Jakarta — Tahun 2025 segera berakhir, dan semangat masyarakat Indonesia untuk berlibur semakin membara. Periode libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) selalu menjadi waktu krusial bagi sektor transportasi dan pariwisata. Setelah beberapa tahun menghadapi pembatasan, kini momen akhir tahun ini diprediksi menjadi titik balik pergerakan massa terbesar, menandakan pemulihan penuh sektor penerbangan di tanah air. Persiapan matang dari seluruh stakeholder pun segera diintensifkan.

1. Kenaikan Permintaan Tiket Udara

Menjelang akhir tahun, permintaan penerbangan domestik dan internasional untuk periode Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2025/2026 melonjak tajam. Data yang dirilis oleh Asosiasi Maskapai Penerbangan Nasional (INACA) menunjukkan bahwa terjadi kenaikan pemesanan tiket pesawat hingga 35% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Puncak keberangkatan diprediksi terjadi pada Jumat sore (20 Desember 2025) dan Kamis sore (26 Desember 2025). Destinasi favorit didominasi oleh rute-rute utama seperti Jakarta-Denpasar, Surabaya-Makassar, dan Jakarta-Medan.

"Antusiasme masyarakat untuk berlibur pasca-pandemi sangat tinggi. Kami mengimbau penumpang untuk segera membeli tiket karena ketersediaan kursi di periode emas ini semakin menipis," ujar Bapak Budiman Sentosa, Ketua Umum INACA, dalam konferensi pers pada 3 Desember 2025.

2. Strategi Maskapai Hadapi Lonjakan Penumpang

Untuk memenuhi permintaan yang tinggi ini, beberapa maskapai besar nasional telah mengajukan penambahan frekuensi penerbangan (extra flight) dan mengganti jenis pesawat dengan kapasitas yang lebih besar.

  • Garuda Indonesia dan Citilink: Keduanya berencana menambah sedikitnya 600 frekuensi penerbangan tambahan sepanjang Desember 2025, berfokus pada rute-rute padat seperti ke Bali, Yogyakarta, dan destinasi Super Prioritas (DSP).

  • Lion Air Group: Telah mengumumkan penambahan kursi signifikan, terutama pada rute ke Indonesia Timur.

  • Pengawasan Harga: Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menyatakan akan meningkatkan pengawasan terhadap Batas Atas Tarif (BAT) tiket pesawat untuk memastikan maskapai tidak melakukan praktik predatory pricing selama periode Nataru, lapor pihak Kemenhub pada 4 Desember 2025.

**

3. Tren Wisata Internasional dan Kunjungan Asing

Di sisi lain, kunjungan turis asing ke Indonesia terus membaik. Malaysia, Singapura, dan Tiongkok masih mendominasi angka kedatangan.

  • Fokus Pasar Muslim: Pemerintah melalui Kemenparekraf dilaporkan makin serius menggarap pasar Muslim Traveler dari Asia dan Timur Tengah, dengan fokus pada destinasi halal yang ramah keluarga.

  • Peringatan Cuaca: Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengingatkan seluruh pelaku perjalanan, khususnya yang menggunakan moda transportasi laut dan udara, untuk mewaspadai potensi cuaca ekstrem, hujan lebat, dan gelombang tinggi yang diperkirakan puncaknya terjadi pada minggu kedua Desember.

(Dykha)