ren Wisata Indonesia Bergeser: Wisatawan Lebih Sadar Nilai dan Prioritaskan Pengalaman Lokal Otentik
Tren wisata Indonesia akhir 2025 bergeser, di mana wisatawan domestik memprioritaskan nilai dan pengalaman lokal otentik. Tur grup dan wisata cruise kembali diminati, sementara traveler juga mencari destinasi pegunungan untuk wellness retreat.
Dykha Miza 
Batam24.com | Jakarta, 28 November 2025 — Minat wisatawan domestik Indonesia menunjukkan pergeseran signifikan menjelang akhir tahun 2025. Data terbaru yang diungkapkan oleh agen perjalanan besar menunjukkan bahwa fokus traveler kini bukan lagi hanya pada harga murah, tetapi pada nilai (value) yang ditawarkan dan pengalaman lokal yang otentik.
Pergeseran tren ini diumumkan setelah selesainya pameran perjalanan wisata besar yang diselenggarakan pada 21-23 November 2025 di beberapa kota besar, yang memberikan insight langsung dari interaksi dengan konsumen.
Detail Perubahan Preferensi
Presiden Direktur Golden Rama Tours & Travel, Madu Sudono (nama samaran), dalam keterangannya pada Rabu, 26 November 2025, menyoroti empat pergeseran utama dalam preferensi wisata Indonesia:
-
Pengalaman Otentik: Wisatawan semakin mencari pengalaman yang mendalam, seperti wisata kuliner tradisional, wellness retreat (wisata kesehatan), dan eksplorasi seni budaya lokal, bukan hanya sekadar kunjungan ke landmark populer.
-
Kembalinya Tur Grup: Tur grup, terutama untuk destinasi internasional seperti Eropa, Korea, dan China, kembali populer. Ini menunjukkan adanya kebutuhan akan efisiensi dan kemudahan dalam perencanaan perjalanan jarak jauh.
-
Wisata Cruise Meningkat: Wisata kapal pesiar (cruise) menunjukkan peningkatan signifikan, terutama di kalangan keluarga dan pasangan yang menyukai konsep slow travel atau perjalanan santai.
-
Premium Travel Cermat: Wisatawan premium semakin cermat dalam merencanakan perjalanan mahal, memanfaatkan diskon, program reward bank, dan cicilan jangka panjang.
Tren Altitude Shift
Yang menarik, sejalan dengan temuan global, tren "altitude shift" juga mulai populer di Indonesia. Banyak wisatawan kini tertarik menjadikan destinasi pegunungan sebagai tempat retreat untuk mencari ketenangan, udara bersih, dan reset mental, bukan hanya sekadar tempat pendakian.
Para pelaku usaha wisata di Indonesia kini didorong untuk menyesuaikan produk mereka, lebih menonjolkan keunikan lokal dan nilai otentik dari destinasi, seperti yang sudah menjadi kekuatan di berbagai daerah, termasuk keindahan alam dan budaya di Kepulauan Riau.
(Dykha)
